Podcast » Talkshow

LIBAS (Lepas Inspirasi Bisnis Ala Suparno) “Pak Joka”

25 February 2014 - 18:56 WIB

TIDAK mengenyam pendidikan tinggi di bidang pertanian dan perkebunan, bukan alasan bagi yang berpikiran maju dan mau mengubah nasibnya. Dialah Abdul Hamid alias Pak Joka, petani sukses dari Subulussalam yang telah menyinggahi sejumlah daerah di Indonesia.

Pak Joka, hanya lulusan SMA di Subulussalam. Kehidupannya yang sulit, telah menempanya menjadi pribadi pekerja keras, disiplin, dan pantang menyerah. Tidak sanggup melanjutkan pendidikan setelah tamat SMA, Pak Joka memilih bercocok tanam dan menjalani kehidupan sebagai seorang petani di Subulussalam.

Berkat ketekunan, belajar dari alam dan mencintai pertanian, nasib Pak Joka lambat laun berubah. Puncaknya, tahun 1997 saat ia sedang konsentrasi bertani nilam, harga melambung tinggi hingga Rp 1,2 juta per kilogram. Pak Joka pun menikmati hasil, ia sempat memanen nilam hingga tiga kali panen.

Pak Joka adalah petani sukses yang juga aktif di Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Dengan organisasinya ini, Pak Joka keliling Indonesia, ia mendapat banyak kesempatan mengikuti training dan berbagai macam pelatihan di bidang pertanian dan kelautan. Ia mengaku mendapati keberkahan rezeki dari ketekunannya bertani di Subulussalam.

Lelaki yang lahir tanggal 18 Agustus 1969 ini, memiliki empat anak yang semuanya bersekolah. Anak-anaknya saat ini ada yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Medan pada bidang agronomi, pada fakultas dakwah dan komunikasi, ada juga yang sedang nyantri di Gontor, Jawa Timur. Satu anaknya lagi sedang bersekolah di SMK jurusan manajemen.

Pak Joka dan istrinya yang hanya tamat SD itu, memiliki rencana besar dengan pendidikan anaknya. Ia ingin anak-anaknya meneruskan jejaknya sebagai petani profesional. Ia ingin anaknya bertani secara profesional dan lebih berdedikasi sebagai petani. Langkah itu, Pak Joka persiapkan mengingat di kelompok taninya yang bernama Telaga Biru sudah sering menjadi tempat magang dan praktik siswa SKM Pertanian maupun perguruan tinggi pada bidang pertanian dan perkebunan.

Melihat rekam jejak Pak Joka yang bertemu saya beberapa waktu lalu di Subulussalam, saya berani menyebutnya sebagai Pahlawan Petani Aceh. Ia berdedikasi dan berkomitmen pada bidangnya hingga sukses lepas dari keterpurukan hidup yang melilitnya. Pak Joka adalah pekerja keras, pejuang bagi anak-anaknya yang kini telah menikmati hasil kerja kerasnya pada bidang pertanian.

Pak Joka mengajarkan kita tentang kesungguhan dan mencintai pekerjaan yang dapat membawanya keluar dari kesusahan dan kemelut hidup. Keluh kesah dan keprihatinan telah menempanya menjadi pribadi tegar, pekerja keras, dan komitmen.

Terbukti, dengan komitmennya pada bidang pertanian, Pak Joka telah menikmati hasil dan mengakui keberkahan hidupnya ada di bidang pertanian. Pak Joka adalah teladan dari kesungguhan petani Aceh, teladan bagi siapa saja yang ingin sukses meraih hidup yang lebih baik. Kisah Pak Joka, adalah pakta tentang kesungguhan yang dapat membawa berkah. Ia yang saat ini dipercaya sebagai kepala kampung di Simpang Kiri, Subulussalam itu juga tidak menyangka akan didatangi investor dari Perancis yang tertarik bekerjasama di bidang tanaman holtikultura yang saat ini sedang digelutinya.

—————————————————————

Syedara lon, program “LIBAS” Radio SerambiFM, bisa Anda dengarkan setiap Hari Senin pada pukul 11.00 Wib.

Program ini mengupas bagaimana Metode Bisnis dan juga mengemas suatu Hal agar menjadi pebisnis sukses dengan berbagai motivasi terbaik dari “LIBAS” Bersama Bapak Suparno. Anda juga kami undang berpartisipasi di line telpon :0651-637172 dan 0811689020