Podcast » Cakrawala

Apakah Rakyat Menikmati Manfaat Investasi itu?

29 January 2014 - 18:51 WIB

Realisasi investasi asing dan dalam negeri ke Aceh pada tahun 2013 mencapai Rp 5.091 triliun. Rinciannya, investasi asing Rp 1,5 triliun dan investasi dalam negeri Rp 3,5 triliun. Angka ini meningkat lebih besar dibanding nilai investasi pada 2012. Adakah manfaat yang bisa dirasakan masyarakat? Inilah persoalan yang sangat kabur dan serta dapat meragukan siapapun tentang data investasi itu.

Kepala Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh, Iskandar, menjelaskan, “Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA 2012-2017) ditargetkan peningkatan realisasi investasi sebesar 15 persen. SEdangkan realisasi untuk 2013 telah mencapai 150 persen. Dengan demikian, realisasinya mencapai 1.030 persen.”

Realisasi investasi asing pada 2013 terbesar pada sektor tanaman pangan dan perkebunan yang mencapai 41,528,387,02 dolar AS. Sedangkan realisasi investasi lokal paling besar untuk sektor listrik, gas, dan air.

Kabupaten/kota yang paling banyak menyedot investasi asing dan domestik pada 2013 adalah Nagan Raya, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Barat, dan Aceh Tengah. Uang sebanyak Rp 5 triliun itu diinvestasikan oleh 40 perusahaan baru. Di berbagai perusahaan itu menggunakan 7.698 pekerja dari Aceh maupun luar Aceh.

Investasi Rp 5 triliun adalah angka yang cukup besar begi Aceh. Walau hanya 30 persen dibanding investasi yang berhasil disedot Sumut sepanjang 2013, tapi jika benar Aceh menerima investasi sebesar Rp 5 triliun, maka dampak positifnya akan kelihatan di mana-mana, terutama di sektor kesejahteraan dan sosial.

Sekali lagi, bila data-data itu benar, maka kita sangat bersyukur. Toh, di tengah keterbatasan energi dan infrastruktur, provinsi ini ternyata masih ada investor yang berminat menanamkan modalnya di Aceh. Meski tidak menjadi idola, tapi ini “benih” perkembangan yang positif dan harus dipelihara demi terciptanya iklim investasi yang lebih baik lagi ke depan.

Selain kekurangan energi listrik dan infrastruktur, Aceh juga masih miskin sumberdaya yang dapat ditawarkan ke pihak-pihak pemilik uang di dalam dan luar negeri. Buktinya, investasi luar masih membidik sektor-sektor yang sama, terutama pada sektor perkebunan dan tambang.

Kemudian, angka investasi asing yang masih rendah dibanding investasi dalam negeri, sebetulnya masih bisa diseimbangkan. Sebab, selain situasi keamanan yang sudah cenderung kondusif, Aceh memiliki “modal” cukup besar untuk menjadi “daya tarik” pemodal asing. Ya, Aceh memiliki kewenangan-kewenangan khusus, memiliki dua pelabuhan impor-ekspor, bahkan Sabang berstatus sebagai zona dan pelabuhan bebas. Kondisi infrastruktur juga terus membaik.

Yang jelas, Aceh masih memiliki banyak peluang investasi selain di hutan dan kebun. Di antaranya, sektor pariwisata, energi geotermal, industri hilir pengolahan minyak kelapa sawit mentah, karet, dan bahan tambang.

Lalu, yang menjadi harapan penting di balik investasi luar itu adalah tersedotnya tenaga kerja. Sebab, pengangguran dan kemiskinan menjadi masdalah utama bagi Aceh. Ia bagai bola salju yang kian lama kian rumit jika tak segera diatasi.

——————————————————

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :