Podcast » Cakrawala

Jangan Lagi Abaikan Janji

30 December 2013 - 18:28 WIB

Harian Serambi Indonesia edisi Minggu kemarin mewartakan bahwa polisi masih menahan delapan warga sebagai ekses dari kerusuhan yang terjadi di Kantor Gubernur Aceh, hari Jumat (27/12) lalu.

Sehari sebelumnya, harian ini melaporkan kerusuhan massal yang terjadi di Kantor Gubernur Aceh gara-gara massa menuntut janji penguasa, sehingga kaca di lantai satu kantor tersebut pecah dan sejumlah pot bunga menjadi korban.

Ada dua kelompok berbeda yang pada hari itu dipersatukan oleh keinginan yang sama, yakni menginginkan agar pemerintah yang berkuasa di Aceh memenuhi janji-janjinya. Pihak pertama adalah para aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh yang menuntut agar Gubernur Zaini Abdullah bersama Wakil Gubernur Muzakir Manaf (Zikir) menepati 21 janji politik yang pernah mereka ataupun tim suksesnya lontarkan dalam kampanye Pilkada 2012. Massa mengingatkan bahwa ada 21 butir janji yang wajib direalisasi yang pada masa kampanye dulu disebut Zikir sebagai “program prorakyat”.

Kelompok kedua yang beraksi adalah ratusan massa dari berbagai daerah di Aceh yang menuntut agar Pemerintahan Zikir merealisasikan bantuan dana masing-masing Rp 500.000, sebagaimana proposal yang mereka ajukan dan sudah diterima Pemerintah Aceh.

Tema menuntut janji penguasa adalah tema yang senantiasa relevan sepanjang penguasa belum menepatinya. Hal ini haruslah menjadi catatan penting bagi Zaini-Muzakir, mengingat masa jabatan mereka masih 3,5 tahun lagi. Artinya, bila satu per satu dari janji itu tidak ditunaikan, maka sangat mungkin tahun depan pun Pemerintah Aceh masih menghadapi aksi yang sama. Bila kali ini yang menuntut janji-janji itu hanya dua kelompok, maka sangat mungkin yang menuntutnya ke depan akan lebih banyak lagi. Tentu saja akan lebih merepotkan.

Oleh karenanya, demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan tapi sudah bisa diprediksi itu, Zaini dan Muzakir harus bertekad menjadi pasangan yang amanah alias tidak pernah ingkar janji. Terangkan secara kesatria kepada publik bahwa sebagian dari janji itu sedang diusahakan untuk direalisasi. Selebihnya mungkin tak bisa direalisasi, karena terkait dengan kewenangan pemerintah pusat, bahkan Pemerintah Arab Saudi, misalnya, terhadap janji akan menambah kuota haji dan menghajikan semua muslim Aceh yang sudah akil balig.

Sesulit apa pun dan apa pun konsekuensinya, komunikasi politik harus tetap dilakukan. Bukan justru berdiam diri atau mengindar dari tuntutan rakyat sambil setiap tahun menanti datangnya gelombang aksi para penuntut janji yang semakin tahun semakin anarkis. Bersuaralah Pak Gub, menjawablah Pak Wagub, dan ingatkan mereka wahai Wali Nanggroe tentang keharusan menepati janji. Jangan biarkan rakyat kehilangan kepercayaan dan sampai pada kesimpulan bahwa “Pemerintah Aceh sang na sang tan” dan janjinya tak bisa dipegang. Nah!

—————————————————————

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :