News Update » Kutaraja

Pemko Didesak Bentuk Tim Penyelamat Benda Bersejarah

15 November 2013 - 22:18 WIB

Warga memperlihatkan koin emas (mata uang Dirham) yang ditemukan di kawasan tambak Desa Merduati, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Selasa (12/11) Koin emas kuno yang diperkirakan berjumlah ribuan itu pertama kali ditemukan dalam sebuah peti kuno oleh seorang pencari tiram dan dijual ke toko emas di Pasar Atjeh hingga seratusan juta Rupiah. SERAMBI/BUDI FATRIA

Warga memperlihatkan koin emas (mata uang Dirham) yang ditemukan di kawasan tambak Desa Merduati, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Selasa (12/11) Koin emas kuno yang diperkirakan berjumlah ribuan itu pertama kali ditemukan dalam sebuah peti kuno oleh seorang pencari tiram dan dijual ke toko emas di Pasar Atjeh hingga seratusan juta Rupiah. SERAMBI/BUDI FATRIA

SERAMBIFM, Banda Aceh – Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) mendesak Pemerintah Kota Banda Aceh agar membentuk tim tanggap darurat penyelamatan kawasan benda sejarah di Gampong Pande.

Ketua Mapesa, Muhajir mengatakan, tempat yang ditemukan dirham dan Pedang tersebut merupakan kawasan penting pada masa kesultanan dulunya.

“Bahkan pada lukisan pedagang Spanyol abad 16 yang sering kita liat, kita bisa menduga bahwa kawasan Gampong Pande dan sekitarnya merupakan Pusat Kesultanan pada masa itu. Itu sangat jelas tergambar pada kondisi alur sungai yang sama persis seperti kondisi alur sungai saat ini” katanya.

Melalui rilis yang diterima serambifm Jumat (15/11/2013),  Muhajir mengklaim bahwa dalam penyisiran kawasan tersebut pertengahan tahun 2012 silam, mereka menemukan penyebaran pecahan-pecahan keramik kuno.

“Pertengahan tahun 2012 pun, kami juga menemukan komplek-komplek makam kesultanan yang telah jatuh ke dalam tambak,” katanya. (rel)