Podcast » Talkshow

LIBAS (Lepas Inspirasi Bisnis Ala Suparno) “Manajemen Krisis”

25 November 2013 - 18:53 WIB

SEBAGAI manusia, kita pasti pernah mengalami suatu kondisi di mana keadaannya di luar dugaan atau situasi yang dihadapi serba sulit. Pada situasi demikian tentu pikiran akan sangat terganggu, dan bisa jadi kita terkapar tak berdaya menghadapinya.

Keadaan tersebut, bisa terjadi pada Kita dan orang-orang di sekitar kita. Misal, kebangkrutan usaha yang kita alami adalah kenyataan pahit yang harus dijalani. Meski berat dan menyakitkan, namun pada situasi demikian kita harus tetap hidup dan beraktivitas. Apalagi di belakang kita banyak orang yang mesti kita selamatkan hidupnya, seperti istri, anak-anak, dan bahkan orang tua kita.

Kita lazim menyebut situasi ini sebagai suatu keadaan “krisis”. Semua serba susah, serba terbatas. Namun, dalam kondisi demikian kita dapat berusaha agar krisis tidak berlanjut. Pastikan kita memanaj krisis itu dengan baik sehingga kita dapat segera keluar dari kemelut.

Bagaimana agar “krisis” itu segera berakhir? bagaimana kevakuman usaha dengan penghematan ekstra segera bisa diakhiri? Apa yang mesti kita persiapkan ke depan, ketika krisis sedang menghinggapi kita? Tentu, banyak cara bisa dilakukan agar keadaan sulit bisa teratasi segera. Kita bisa menginventarisir sejauh mana dan separah apa krisis yang sedang kita hadapi, dan apa yang akan terjadi jika krisis tidak ditangani segera.

Lakukan penghematan, jika hidup sedang sulit. Kurangi pengeluaran yang mungkin dapat dikurangi tapi pastikan bukan mengurangi kebutuhan pokok. Jangan kurangi energi dengan sama sekali tidak makan, jalani hidup seperti biasa dengan tidak panik dan mengiba kepada orang lain dengan mengabarkan kesedihan yang ada.

Perhatikan! bagaimana seorang pilot pesawat mengendalikan kepanikan saat terjadi bahaya. Ketika cuaca buruk, kru pesawat akan memerintahkan semua penumpang memakai kembali sabuk pengamanannya, mereka yang di toilet diminta duduk kembali. Dalam keadaan seperti itu, penumpang diingatkan tetap tenang, agar pilot dan kru pesawat bisa bekerja dengan tenang dan melaksanakan tugasnya dengan baik dalam keadaan darurat.

Bayangkan, jika pilot tidak mampu memanaj keadaan? misal mereka langsung mengatakan keadaan bahaya. Dijamin, seisi pesawat akan panik dan kecelakaan lebih cepat akan terjadi.

Begitu juga dalam bidang usaha. Jangan sembarangan bertindak, saat keadaan tidak sedang bersahabat dengan kita. Saat iklim bisnis kurang baik, pastikan tidak panik, semua kru perusahaan harus siaga. Kurangi beban pengeluaran yang tidak perlu dan tetap mempertahankan posisi dengan terus berusaha meski berjalan pelan.

Ini lebih baik, ketimbang gulung tikar dan diam merenungi nasib yang berujung kepada kerusakan bisnis yang sistemik. Fokuslah pada tujuan, pertahankan posisi, meski harus mundur selangkah untuk kembali maju. Jangan mundur seribu langkah karena akan sulit memulai kembali, dan tentu perlu banyak energi.

Memang, tidak mudah menjalani masa krisis, tapi, hal di atas seperti penghematan, tetap tenang menyikapi keadaan jauh lebih baik sehingga perusahaan bisa terus beraktivitas, meski dengan perlahan.

Yakinlah, kita bisa melakukannya untuk memastikan bisnis terus berlangsung. Kita bisa melakukan sekecil apa pun usaha di saat krisis mendera, dan inilah manajemen krisis. Kapal bisnis kita harus terus berlayar, meski hanya dengan satu dayung membelah samudera niaga yang liar.

———————————————————

Syedara lon, program “LIBAS” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari Senin pada pukul 11.00 Wib.

Program ini mengupas bagimana Metode Bisnis dan juga mengemas suatu Hal agar menjadi bisnis succses dengan berbagai motivasi terbaik dari “LIBAS” Bersama Bapak Suparno. anda juga kami undang berpartisipasi di line telpon :0651-637172 dan 0811689020