Podcast » Cakrawala

“Bypass” Jantung di Aceh, Kenapa Takut?

20 November 2013 - 18:52 WIB

JIKA SEMUA berjalan sesuai rencana, maka pada pertengahan Desember nanti Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh mulai melayani bedah (operasi) bypass jantung. Bypass ini dilakukan terhadap pasien dewasa yang mengalami gangguan jantung koroner dan penyakit jantung bawaan pada anak-anak. Setiap harinya mampu melayani dua pasien operasi bypass.

Operasi bypass ini merupakan pembuatan saluran baru untuk memberikan suplai darah ke jantung yang pembuluh darah-asalnya sudah mengalami sumbatan. Ini dimaksudkan agar jantung mendapatkan darah lebih banyak dan melakukan fungsi pompanya lebih baik.

Untuk dapat melaksanakan “pekerjaan besar” itu, manajemen RSUZA beberapa bulan lalu mengirim 22 orang untuk belajar pelaksanaan operasi bypass di Rumah Sakit Narayana, Bengalore-India. RS spesialis jantung Naraya itu saat ini dapat secara cermat mengoperasi jantung 160 orang per hari.

Ya, kita menyambut gembira rencana itu dan harus menilainya sebagai satu terobosan atau kemajuan besar bagi tindakan medis di Aceh. Selain itu, ketersediaan layanan bypass jantung di RSUZA merupakan sahutan terhadap kebutuhan banyak masyarakat Aceh. Seperti dikatakan Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Syahrul SpS(K), dibukanya pelayanan bedah jantung, mengingat tingginya kasus penderita jantung yang ditangani RSUZA sepanjang satu dekade terakhir. Penderita terbanyak adalah pasien dewasa. Setiap bulannya terdapat 60 pasien yang memerlukan pemasangan ring dan 20 penderita harus dioperasi.

Selain itu, anak-anak yang mengalami penyakit jantung bawaan mencapai 30-40 kasus/bulan dan pada umumnya harus dioperasi.

Setiap bulannya pihak RSUZA harus merujuk pasien jantung ke Jakarta dan setiba di sana mereka pun tidak langsung dioperasi karena harus menunggu antrean panjang. Selain itu, kalau operasinya di Jakarta, maka keluarga yang mendampingi pasien akan membutuhkan biaya hidup yang besar.

Itu cerita orang yang kurang mampu, sedangkan orang yang berduit, selama ini lebih mau terbang ke Kuala Lumpur atau Penang, Malaysia untuk operasi jantung. Orang Aceh yang operasi jantung ke RS luar negeri cukup banyak. Tidak kurang 200 orang Aceh berobat jantung ke luar negeri setiap tahunnya.

Di sana mereka membelanjakan banyak duit untuk penginapan, makan, transportasi, dan lain-lain. Maka, dengan adanya layanan operasi bypass jantung di Banda Aceh semuanya akan menjadi serba gampang hemat.

Bicara soal sakit jantung, sebetulnya pemerintah Aceh juga jangan mengabaikan tindakan pencegahannya. Sebab, laju trend penderita sakit jantung di daerah dikabarkan meningkat tajam. Oleh sebab itu, kampanye-kampanye pencegahan sakit jantung harus lebih digalakkan lagi.

Dan, operasi bypass jantung yang nantinya akan dilaksanakan para lulusan magang di India itu dapat berjalan lancar. Dan, dengan demikian dapat pula meyakinkan para penderita jantung di daerah ini –terutama kalangan berduit– untuk tidak perlu lagi bersusah payah ke luar negeri.

—————————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :