Podcast » Cakrawala

Sekda Baru, Harapan Lama

9 October 2013 - 20:33 WIB

GUBERNUR Zaini Abdullah, selepas siang nanti Insya Allah akan melantik Drs Dermawan MM sebagai Sekda Provinsi Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh. Sekda baru ini akan banyak mengemban harapan publik, khususnya perbaikan kinerja birokrasi provinsi, khususnya dalam bidang pelayanan publik.

Berharap banyak pada pejabat yang berpangkat Pembina Utama Madya (IV/d) tampaknya memang tak harus dianggap isapan jempol. Sebab, Dermawan adalah pejabat yang meniti karir kepemerintahan yang sudah cukup matang di Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Simeulue, dan di Pemerintahan Provinsi Aceh dalam beberapa tahun terakhir.

Antara lain, di Kabupaten Aceh Barat sepanjang 1988 hingga 2002, Dermawan pernah menduduki jabatan Kabag Ekonomi, Kabag Penyusunan Program, Kepala Dispenda, Asisten Adminsitrasi Pembangunan, dan Kepala Disperindag. Lalu, pada 2002 hingga 2006 ia menduduki jabatan Sekda Nagan Raya. Kemudian, Pj Bupati Simeulue (2006-2007), Asisten Keistimewaan Aceh Setda Aceh (2006-2008), dan Kepala PKP2A IV LAN di Aceh (Wilayah Sumatera) 2010-sekarang.

Nah, seperti sudah kita katakan tadi, bahwa dengan pengalaman kepamongan “sekaya” itu, menjadi pantas bagi masyarakat untuk berharap perbaikan kinerja pelayanan publik oleh birokrasi pemerintahan provinsi.

Kita tak mau melihat kedudukan Darmawan secara politis, yakni dianggap sebagai perimbangan daerah. Yakni sebagai tokoh mewakili pantai barat-selatan yang duduk di “posisi kunci” dalam Pemerintahan Aceh. Sebab, meski sering dipolitisir, publik tetap akan melihat jabatan Sekda ini bukan jabatan politis. Dan, Sekda juga tak boleh ikut-ikutan berpolitik.

Makanya, kehadiran Derwamawan di sana, bukan untuk menjaga keseimbangan daerah secara politis, tapi ia harus mengendalikan roda pemerintah provinsi. Misalnya, bagaimana kinerja keuangan yang selama ini sering “keteter” harus diusahakan lebih baik lagi. Begitu juga, tingkat kedisiplinan pegawai dan lain-lain.

Dan, di jabatan baru ini “ujian” pertama bagi Dermawan dan sangat kita nantikan gebrakannya adalah kecepatan dan kesesuaian RAPBA 2014. Kecepatan yang kita maksud adalah tidak molor dan dapat disahkan pada saat pihak yang bergantung pada APBA itu belum “ketar-ketir.”

Sedangkan kesesuaian yang kita maksud lebih ke porsi anggaran. Jangan sampai selalu mendapat penilaian APBA tidak prorakyat, tidak proporsional. Jangan sampai belanja pegawai lebih besar dari porsi langsung untuk rakyat.

Satu hal lagi yang paling selalu menjadi harapan publik adalah Sekda dapat menjadi salah satu pintu pencegahan korupsi, bukan malah menjadi bagian yang memberi peluang terjadinya kasus-kasus korupsi. Jadi, walau Sekdanya baru, harapan kita tetap harapan lama. Tidak ada yang baru juga tidak ada yang muluk-muluk.

——————————

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :