Podcast » Cakrawala

RSUZA Siapkan Diri untuk Bedah Jantung

2 October 2013 - 20:44 WIB

MANAJEMEN Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh telah mengirim 22 orang yang tergabung dalam tim operasi bypass jantung ke Rumah Sakit Narayana di Negara Bagian Bengalore, India, pada Juni lalu untuk belajar operasi bypass jantung di Negeri Taj Mahal itu.

“Pengiriman tim operasi jantung RSUZA itu ke India kita lakukan Juni lalu, setelah Gubernur Zaini Abdullah memberikan jaminan biaya untuk pendidikan operasi bypass jantung itu dimasukkan dalam RAPBA-P 2013,” kata Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Syahrul SpS.

RS spesialis jantung Naraya itu saat ini dapat secara cermat mengoperasi jantung 160 orang per hari. “Dokter spesialis jantungnya sudah terkenal di seluruh dunia,” kata Syahrul.

Tren penyakit jantung di Aceh terus meningkat. Hasil survei, orang Aceh yang operasi jantung ke RS luar negeri cukup banyak. Tidak kurang 200 orang Aceh berobat jantung ke luar negeri setiap tahunnya.

Untuk itu, Gubernur Zaini melakukan kerja sama supaya RSUZA bisa melaksanakan berbagai operasi jantung, guna membantu masyarakat Aceh yang terserang penyakit jantung. Di antara terobosan yang dilakukan adalah bekerja sama dengan rumah sakit di India.

Untuk program penyekolahan tim bedah jantung, Pemerintah Aceh mengalokasikan dana Rp 6,776 miliar dalam RAPBA-P. Dan sebesar itu akan dipakai untuk biaya pendidikan tujuh dokter spesialis jantung RSUZA dan 15 orang perawat ICU dan CCU jantung.

Kita sangat menghargai adanya terobosan-terobosan yang bermaksud membantu masyarakat di bidang layanan kesehatan. Semoga program ini berjalan lancar dan masyarakat, terutanma pasien jantung, sangat menantikan hasil latihan yang menelan biaya hingga Rp 6,77 miliar itu. Dana sebesar tidak sedikit. Karenanya, manajemen RSUZA harus benar-benar mempertanggujawabkannya kepada masyarakat melalui peningkatan kinerja tim spesialis jantung.

Namun, bagi masyarakat yang cenderung berobat ke luar negeri, –umumnya ke Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura– persoalannya bukan sekadar karena rumah sakit di Aceh tak punya dokter ahli dan ruang operasi, tapi masyarakat tidak yakin. Pertama tidak yakin terhadap cara kerja dokter dan kedua tidak yakin terhadap pelayanan yang paling sering menyakitkan hati. Masih banyak pasien yang merasa ditelantarkan sebelum dan sesudah operasi.

Oleh sebab itulah, sejak sekarang “pekerjaan rumah” manajemen RSUZA bukan saja menyiapkan tim bedah jantung yang hebat, tapi bagaimana meyakinkan masyarakat untuk berani menjalani baypass jantung di RSUZA. Dan, menumbuhkan imej baik dan meyakinkan masyarakat tidak bisa terjadi dalam waktu singkat. Butuh waktu bertahun-tahun bagi RSUZA dengan jalan terus memperbaiki kinerjanya di semua lini, mulai dari gerbang terdepan yakni pelayanan administrasi, ruang rawat, hingga ke ruang bedah. Siapkah?

——————————–

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :