Podcast » Cakrawala

Lokasi Wisata Jangan Sampai Menyeramkan

22 October 2013 - 18:46 WIB

DALAM tahun ini, kita mencatat sudah banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang mengalami musibah ketika mandi di sekitaran pantai Laut Lhoknga, Aceh Besar. Sebagian di antaranya dapat diselamatkan, tapi yang lain ditemukan meninggal. Bahkan, ada di antaranya yang mayatpun tak pernah ditemukan.

Nasib nahas terakhir menimpa dua pemuda asal Pulau Jawa. Tepat di petang Hari Idul Adha 1434 H, keduanya menghabiskan waktu di tepi pantai itu sambil berenang. Lalu, tiba-tiba mereka terseret ombak. Satu di antaranya berhasil diselamatkan, sedangkan satunya lagi baru ditemukan jenazahnya enam hari kemudian.

Setiap kali terjadi musibah tenggelamnya para wisatawan di pantai-pantai yang ada di Aceh, yang menjadi ujung tombak pencariannya adalah Tim SAR TNI/Polri dibantu para relawan dari berbagai komunitas. Jadi, tidak ada “profesional guard” yang siap siaga di lokasi-lokasi pantai, tempat banyaknya wisatawan menikmati alam laut.

Padahal, kita tahu, hampir tak ada lokasi wisata alam di Aceh ini yang tidak dipungut bayaran dari pengunjungnya. Justru itulah, kita ingin “menggugat” pemerintah sebagai pengelola lokasi wisata alam itu supaya lebih meningkatkan pemberian rasa nyaman kepada para pengunjung lokasi wisata.

Pemberian rasa aman itu, selain sedapat mungkin menyediakan tim penyelamat profesional, yang lebih penting adalah melakukan langkah-langkah pencegahan. Misalnya, membuat banyak papan peringatan tentang lokasi-lokasi dan waktu-waktu yang berbahaya kepada masyarakat yang ingin mandi di pantai. Khusus Sabtu-Minggu, yang biasanya pengunjung lokasi wisata sangat membludak, perlu juga peringatan langsung melalui pengeras suara secara berkeliling. Dengan demikian, para pengunjung pantai dapat lebih berhati-hati.

Lalu, satu hal yang paling luput dari perhatian pengelola tempat-tempat wisata alam di daerah kita adalah soal imej alias “cap.” Padah, kita para pengunjung lokasi wisata ada beberapa hal yang menjadi daya tarik. Di antaranya, keindahan lokasi, kebersihan, dan keamanan. Soal keindahan kita tak perlu bicarakan. Sebab, hampir semua pantai di Aceh terlalu indah untuk menjadi lokasi wisata. Akan tetapi, yang selalu menjadi persoalan adalah kebersihan dan keamanan sekaligus kenyamanan.

Inilah yang sebetulnya harus diperhatikan pemerintah kabupaten/kota dabn swasta pengelola lokasi wisata. Sebab, jika satu lokasi wisata sudah dicap “anker” atau menakutkan karena banyak orang yang meninggal ketika mandi atau sebab lain, maka sudah pasti akan sulit menarik pengunjung.

Maka, di akhir “Visit Aceh Year” ini kita berharap hal-hal kecil yang selama ini menjadi kelemahan dalam pengelolaan destinasi-destinasi wisata di Aceh dapat dibenahi. Sekali lagi, jangan biarkan lokasi wisata sampai menyeramkan.

———————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :