LIBAS (Lepas Inspirasi Bisnis Ala Suparno) “Tetap Tenang”
17 September 2013 - 21:04 WIB
SITUASI panik atau kepanikan kerap terjadi dalam keseharian hidup kita baik itu pada masalah sederhana maupun masalah yang luar biasa. Keadaan cemas, gugup, ketakutan, dan tak mampu berfikir secara tenang, merupakan situasi panik yang bisa mengancam keselamatan jiwa.
Lihat, bagaimana orang yang pertama kali belajar berenang atau mereka yang sama sekali belum pernah berenang di air. Saat ia menceburkan diri ke air, biasanya ia akan panik meronta-ronta hingga habis tenaga dan benar-benar tenggelam tak terselamatkan.
Kenapa terjadi demikian? karena ia belum dapat menemukan permukaan yang keras sebagai landasaan yang bisa dijadikan sebagai pijakan. Dia merasa akan tenggelam dan mati, padahal ia masih memiliki energi yang kuat mencari pijakan.
Kepanikan itu menyergap hati dan menguasai perasaannya, karena berada dia antara hidup dan mati di atas air. Gerakannya tak terarah, meronta-ronta ke sana kemari dan emosional. Ia ingin merasa langsung naik ke permukaan untuk mengamankan posisi.
Tetapi, gerakan-gerakan yang dilakukanya itu, bukan membuatnya semakin selamat melainkan mempercepat tenggelam ke dasar air dan membuatnya semakin tidak berdaya.
Orang-orang yang panik saat menghadapi suatu musibah, biasanya sering mendapati risiko terbesar, alih-alih selamat dari suatu kecelakaan atau musibah, orang panik justru menjadi korban pertama dari kepanikannya itu.
Begitu pun dalam berbisnis, mereka yang mengalami kebangkrutan usaha, biasanya ingin cepat bangkit mencari posis aman secara finansial. Maka tidak heran, jika kita bisa menemukan orang begitu tergiur dalam bisnis jaringan atau investasi yang menjanjikan kekayaan dan bonus melimpah dalam waktu sekejap. Orang-orang yang panik dalam ujian kekurangan materi, biasanya juga panik untuk segera keluar dari ujian itu. Ia mencari jalan instan menggapai kesuksesan.
Tetapi, sebagaimana ilustrasi berenang di atas tadi, saat seseorang belum mendapat pijakan yang kuat sebagai dasar meniti, maka pada bisnis dengan janji bonus itu pun tidak akan membuahkan hasil. Alih-alih sukses, malah menjadi cemoohan sahabat dan rekan kerja manakala ia menawarkan beragam produk dengan janji bonus melimpah dan posisi beragam posisi bintang di bisnis berjaringan tersebut.
Padahal, jika seseorang berfikir dengan tenang saat mendapati keadaan yang belum berpihak dan menemukan pijakan bisnis yang kokoh, sudah pasti akan menemukan pijakan atau pondasi dari bisnis yang dijalankannya. Meski bisnisnya itu hanya berjualan gorengan dengan gerobak sederhana, tetapi mampu mendidiknya menjadi pribadi yang pantang menyerah dalam menggapai kesejahteraan hidup.
Kepanikan dalam menghadapi ujian hidup, tidak akan menyelesaikan masalah. Ianya hanya menimbulkan persoalan-persoalan baru dan semakin merumitkan kehidupan berikutnya. Sebagaimana orang yang belajar berenang dengan panik, ia tidak berhasil menguasai keahlian berenang tetapi ia semakin grogi saat berada di sekitar air.
Mari kita belajar untuk tetap tenang menghadapi setiap persoalan yang menyergap kita. Yakinlah, semua ujian hidup itu adalah jalan untuk menemukan pijakan kokoh bagi pengembangan kedewasaan kita dalam meraih kesejahteraan. Jangan Panik!
Syedara lon, program “LIBAS” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari Senin pada pukul 11.00 Wib.
Program ini mengupas bagimana Metode Bisnis dan juga mengemas suatu Hal agar menjadi bisnis succses dengan berbagai motivasi terbaik dari “LIBAS” Bersama Bapak Suparno. anda juga kami undang berpartisipasi di line telpon :0651-637172 dan 0811689020